Ketua DPD PKS Kota Batam Yusuf Dengan adanya keterbukaan ini, kata Yusuf, anak akan secara sukarela berbagi cerita mengenai persoalannya, mengenai masalahnya dan apa saja yang dipikirkan dan dirasakannya kepada ayah.
“Jadi fungsi ayah itu di sana juga bisa berfungsi sebagai kawan, tempat dia bercerita, tempat dia curhat,” kata Yusuf.
Jika anak sudah terbuka, kata Yusuf, kondisi tersebut menjadi momentum bagi ayah memberikan masukan-masukan positif kepada anak.
“Maka itu adalah poin penting bagi orang tua terutama ayah untuk memberikan masukan yang positif, pelajaran penting dan nasehat kepada anak dan mudah mudahan anak pun terbuka pikiran dan hatinya sehingga mau menerima nasehat dari ayahnya,” kata pria yang murah senyum ini.
Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah, bagaimana ayah benar-benar menjadi sosok yang teladan atau panutan yang bisa dicontoh oleh anak, karena contoh langsung itu lebih efektif dibandingkan dengan perkataan.
“Jangan sampai kontradiktif, ayah memerintahkan ke anaknya A, tapi ayah melakukan B. Ayah menyuruh solat ke anaknya tapi ayah tidak solat. Ayah melarang anaknya merokok, tapi ayahnya merokok,” kata Yusuf.
Setelah membangun komunikasi yang baik dengan anak, hal yang sama juga harus dilakukan seorang ayah kepada istri.
“Dengan demikian, tidak adalah gep, tidak ada lagi dinding penghalang antara suami dan istri, sehingga setiap persoalan sekecil apapun itu bisa dibicarakan dimusyawarahkan,” ujar Yusuf.
“Dengan demikian, insya Allah rumah tangga akan relatif kuat, tahan dari berbagai masalah yang mendera atau menimpanya, karena seluruh anggota keluarga semua solid antara satu dengan yang lainnya,” pungkas Yusuf.***
