PKS Kepri – Kekerasan terhadap anak dari hari ke hari kian mengkhawatirkan. Kekerasan terhadap anak setidaknya menurut Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPW PKS Kepri, Suryani terdapat tiga hal, yaitu kekerasan fisik, psikis dan juga pelecehan seksual.
Suryani menjelaskan pangkal dari munculnya kekerasan terhadap anak yaitu karena menipisnya keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Untuk itu ia berpesan agar setiap orang tua untuk terus memperbaiki kualitas ibadahnya kepada Allah dan menanamkan keimanan dan ketakwaan sejak usia dini kepada anak-anaknya.
“Pangkal masalahnya ada di pemahaman agama seseorang. Semakin baik pemahaman agamanya insya Allah akan lembut kepada anak-anaknya,” ungkap Suryani di Batam, Senin (23/11).
Menurutnya ketika kekerasan sudah dijadikan budaya untuk menyelesaikan masalah dikhawatirkan akan menjadi inspirasi anak-anak di masa mendatang. Bisa jadi anak-anak yang dididik dengan cara kekerasan akan terinspirasi kelak ketika dewasa karena telah mendapat contoh langsung dari orangtuanya, kerabatnya dan orang-orang dekatnya yang lain.
Lebih jauh Suryani yang juga sebagai anggota DPRD Kepri menjelaskan, faktor kedekatan antara orang tua dan anak yang jauh juga menjadi pemicu lahirnya bentuk-bentuk kekerasan.
Menurutnya ketika orang tua ada “jarak” dengan anaknya, maka secara otomatis rasa sayangnya akan berkurang. Ketika rasa sayang kurang biasanya akan bertindak apa saja manakala anak melakukan tindakan yang tidak disepakati oleh ayah ibunya.
Dan faktor ketiga munculnya tindakan kekerasan pada anak yaitu apatisnya orang tua terhadap “orang lain” yang ada di sekitar anak-anak. Tidak jarang orang tua yang membiarkan anaknya untuk melakukan apa saja dan dengan siapa saja.
Padahal menurut Suryani, orang tua harus mewaspadai orang-orang yang mencurigakan yang berpotensi untuk melakukan kekerasan (seksual) terhadap keturunan kita. Suryani memang tidak bisa menyamaratakan orang-orang yang pantas dicurigai. Namun biasanya setiap orang tua punya naluri sendiri mana orang-orang yang dianggap berpotensi membahayakan keselamatan buah hatinya.
Keempat adalah pengaruh media yang acaranya sebagaian besar tidak mendidik. Biasanya kaum ibu akan menjadikan televisi sebagai solusi jitu agar anaknya tetap diam. Padahal menurut Suryani acara-acara televisi banyak mengandung unsur kekerasan, termasuk untuk film kartun sekalipun. Untuk itu ia menekankan agar para bapak dan ibu untuk tetap mendampingi buah hatinya saat menonton televisi dan media lainnya. (NRA)