Oleh: KH. Aunur Rafiq Saleh, Lc
وَمَا كَا نَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَآ فَّةً ۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَـتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَ لِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْۤا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ
“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya jika mereka telah kembali agar mereka dapat menjaga dirinya.”
(At-Taubah: 122)
* Peran ulama sangat diperlukan untuk menjaga agama dan memperbaiki dunia. Ulama adalah pewaris perjuangan para Nabi. Nabi Syuaib datang untuk memperbaiki kezaliman dan kecurangan di bidang ekonomi, Nabi Luth datang untuk memperbaiki penyimpangan fitrah dan akhlak, dan Nabi Musa as datang untuk mencegah tirani penguasa. Demikian pula Nabi-nabi lainnya.