Setiap Hari Ada Waktu yang Istimewa

Waktu sepertiga malam juga adalah waktu yang utama untuk kita isi dengan ibadah, belajar dan membaca Al Qur’an. Oleh sebab itu jangan disia-siakan waktu malam berlalu tanpa ibadah malam (tahajud). Di antara keutamaannya adalah: “Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat (waktu). Seandainya seorang muslim meminta suatu kebaikan di dunia maupun di akhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim). Nabi SAW bersabda : “Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )

Lalu bagaimana dengan waktu pagi, adakah nash atau dalil tertentu yang mengutamakan waktu pagi? Jawabnya ada. Dalil tentang keutamaan waktu pagi disebutkan dalam hadits, “Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinya” (HR. Abu Dawud no. 2606, Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236, shahih At-Targhiib wa Tarhiib no, 1693). Dan hadits : “Diberikan barakah kepada umatku di pagi harinya” (HR. Abu Dawud at-Thaayalisy dishahihkan Al Bani dalam Shahih Jami’ush Shaghir no. 2841). Rasulullah saw juga bersabda: “Seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezeki.” (HR. Thabrani).

Di dalam tiga hadits tersebut, Rasulullah saw menganjurkan agar mengutamakan waktu pagi dan tidak menyia-nyiakannya dengan bermalas-malasan atau tidur lagi.

Orang yang bermalas-malasan dan tidur lagi di waktu pagi akan terhalang rezekinya. Ibnul Qayyim berkata dalam kitabnya Zaadul Ma’aad, bahwasanya orang yang tidur di pagi hari akan menghalanginya dari mendapat rizki. Karena waktu subuh adalah waktu di mana makhluk mencari rizkinya, dan pada waktu tersebut Allah membagi rizki kepada para makhluk-Nya. Beliau menukil dari Ibn ‘Abbas radliyallahu ‘anhu bahwasannya dia melihat anaknya tidur di waktu pagi maka ia berkata kepada anaknya, “Bangunlah engkau! Apakah engkau akan tidur sementara waktu pagi adalah waktu pembagian rezki?” Tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai shalat shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang shalih. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rizki dan datangnya barakah (banyak kebaikan).”

Semoga kita senantiasa bisa menggunakan waktu-waktu istimewa tersebut untuk memperbanyak ibadah dan amal sholih. Aamiin yaa robbal alamin.

Laman: 1 2